Bacaan Alkitab setahun: Mazmur 108; Yakobus 5; Yehezkiel 21-22
Jika Anda seorang pemimpin, kemungkinan untuk mengalami kesepian itu cukup besar, karena seperti pohon kelapa yang menjulang tinggi, semakin tinggi posisi Anda, semakin Anda sendirian. Rasul Paulus, seorang pemimpin besar dalam kekristenan, menulis tentang kesepian yang dihadapinya, "... semua mereka yang di daerah Asia kecil berpaling daripadaku..." (2Tim 1:15).
Tak heran, penulis Kristen A.W. Tozer mengatakan, "Kebanyakan dari orang-orang besar di dunia adalah mereka yang kesepian." "Itu bukan disebabkan karena para pemimpin itu berusaha menarik diri dari orang lain, tapi natur dari peran kepemimpinanlah yang menyebabkan pemimpin mengalami hal itu," ujar penulis besar Charles Swindoll.
"Karena itulah, mereka yang Tuhan taruh sebagai pemimpin harus belajar bernafas di udara yang sangat tipis di ketinggian puncak gunung, dan mengalami kelegaan serta penghiburan yang dari Tuhan saja. Sebab hanya di ketinggian-lah visi dapat dilihat dengan lebih jelas," tegas Charles Swindoll dalam bukunya, "The Quest for Character."
Kesepian dapat menjadi padang gurun yang mengerikan, tapi kesepian juga dapat menjadi jalan setapak untuk mengalami Tuhan dan kekuatanNya. Di tengah kesepian, pemimpin bisa belajar untuk mengalami ketenangan supranatural yang dari Allah, sebab Dialah yang berkuasa atas segala kondisi, masalah, dan masa depan kita.
Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga.